Memahami Perbedaan Antara Keinginan dan Kebutuhan dalam Penganggaran

Salah satu keterampilan paling penting dalam keuangan pribadi adalah mengetahui perbedaan antara ingin Dan kebutuhanKedengarannya sederhana, tetapi saat Anda berada di toko atau menelusuri toko online, perbedaan tersebut dapat dengan cepat menjadi kabur.

Mengenali perbedaan ini memungkinkan Anda untuk prioritaskan pengeluaran Anda, menghindari hutang, Dan mencapai tujuan tabungan Anda lebih cepat. Dalam panduan ini, Anda akan mempelajari cara membedakan keinginan vs. kebutuhan dan menerapkan pemahaman tersebut dalam penganggaran harian Anda.

Mengapa Perbedaan Ini Penting

Penganggaran adalah tentang membuat pilihan dan tidak semua pengeluaran diciptakan sama. Kebutuhan diperlukan untuk bertahan hidup dan stabilitas, sementara keinginan bersifat opsional dan berdasarkan preferensi atau kenyamanan.

Saat anggaran Anda terbatas, atau Anda sedang berupaya mencapai tujuan keuangan, memprioritaskan kebutuhan akan memastikan Anda aman secara finansial sekaligus membuat keputusan cerdas tentang pengeluaran yang tidak wajib.

Mendefinisikan Kebutuhan: Apa yang Tidak Dapat Anda Hidup Tanpanya

Kebutuhan adalah hal-hal yang Anda harus harus hidup dan berfungsi. Jika Anda kehilangan semua penghasilan besok, berikut adalah pengeluaran yang tetap ingin Anda tanggung terlebih dahulu.

Contoh Kebutuhan

  • Perumahan: Pembayaran sewa atau hipotek
  • Utilitas: Listrik, air, pemanas, internet (dalam banyak kasus)
  • Makanan: Bahan makanan (tidak makan di luar)
  • Angkutan: Bensin, transportasi umum, perawatan mobil
  • Layanan Kesehatan: Asuransi, obat-obatan, kunjungan dokter
  • Pembayaran Pinjaman Minimum: Kartu kredit, pinjaman mahasiswa, dll.

Apa pun yang mendukung Anda kelangsungan hidup, keamanan, dan pendapatan dasar memenuhi syarat sebagai suatu kebutuhan.

Mendefinisikan Keinginan: Apa yang Membuat Hidup Lebih Menyenangkan

Keinginan adalah segala sesuatu yang meningkatkan gaya hidup Anda tetapi tidak diperlukan untuk bertahan hidup. Ini bukan berarti Anda tidak boleh menghabiskan uang untuk keinginan, itu hanya berarti keinginan itu harus datang. setelah kebutuhan dan tabungan terpenuhi.

Contoh Keinginan

  • Makan di restoran
  • Pakaian atau sepatu desainer
  • Langganan streaming (Netflix, Spotify)
  • Gadget teknologi terbaru
  • Keanggotaan pusat kebugaran (kecuali penting untuk kesehatan)
  • Liburan atau jalan-jalan
  • Minuman kopi mewah dari kafe

Keinginan tidaklah buruk, beberapa di antaranya sangat menyenangkan, tetapi mengenalinya membantu Anda membuat pilihan yang lebih baik, terutama saat dana terbatas.

Cara Membedakannya

Terkadang tidak jelas apakah suatu barang merupakan keinginan atau kebutuhan. Berikut cara mengevaluasi pembelian Anda.

Tanyakan pada Diri Anda:

  • Akankah saya menderita secara fisik dan finansial tanpa ini?
  • Apakah ada alternatif berbiaya rendah yang masih memenuhi kebutuhan?
  • Apakah saya membeli ini untuk merasa lebih baik secara emosional?
  • Apakah pembelian ini mendesak atau dapat ditunda?

Jika jawaban untuk sebagian besar pertanyaan ini condong ke arah "tidak", kemungkinan besar itu adalah keinginan.

Peran Keinginan dan Kebutuhan dalam Penganggaran

Setelah Anda mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan Anda, Anda dapat alokasikan uang Anda lebih efisien.

Gunakan Aturan 50/30/20

Metode penganggaran yang populer membagi pendapatan setelah pajak Anda menjadi:

  • Kebutuhan 50%
  • 30% Ingin
  • 20% Tabungan dan Pembayaran Utang

Kerangka kerja ini memastikan Anda memenuhi kebutuhan pokok, menikmati hidup, dan tetap maju secara finansial.

Tips Praktis Mengendalikan Pengeluaran untuk Keinginan

Jika Anda cenderung mengeluarkan uang berlebihan untuk memenuhi keinginan, berikut beberapa strateginya:

1. Buat “Daftar Keinginan”

Alih-alih membeli secara impulsif, tuliskan barang-barang yang ingin Anda beli. Tinjau kembali daftar tersebut dalam 30 hari. Seringkali, keinginan untuk membeli akan hilang.

2. Anggaran untuk Keinginan Secara Sengaja

Tetapkan jumlah bulanan yang tetap untuk pengeluaran yang tidak penting. Setelah habis, jangan gunakan untuk pengeluaran lain.

3. Temukan Alternatif yang Lebih Murah

Bisakah Anda memasak makanan serupa di rumah? Menonton film gratis alih-alih berlangganan lima layanan? Memanfaatkan acara komunitas untuk hiburan?

4. Tunggu Sebelum Membeli

Gunakan aturan 24 jam atau 7 hari sebelum membeli sesuatu yang tidak penting. Ini memberi otak Anda waktu untuk menenangkan diri dan mengevaluasi apakah itu sepadan.

5. Rayakan Pilihan yang Sadar

Kenali kapan Anda menghindari pengeluaran untuk sesuatu yang diinginkan dan alihkan uang tersebut ke tabungan. Kemenangan kecil akan berkembang menjadi kemajuan besar.

Ketika Keinginan Menjadi Kebutuhan

Beberapa keinginan berkembang menjadi kebutuhan seiring berjalannya waktu, tergantung pada keadaan.

Contoh:

  • Mobil mungkin menjadi penting jika Anda pindah ke daerah tanpa angkutan umum.
  • Internet mungkin menjadi kebutuhan jika Anda bekerja dari rumah.
  • Keanggotaan pusat kebugaran mungkin penting jika Anda memiliki kondisi kesehatan dan memerlukan pengawasan olahraga.

Kuncinya adalah konteks. Jujurlah pada diri sendiri tentang apa yang penting dan apa yang lebih nyaman.

Pemikiran Akhir: Buat Anggaran Berdasarkan Tujuan, Bukan Hanya Angka

Penganggaran lebih dari sekadar matematika, ini tentang nilai. Ketika Anda memahami kebutuhan dan keinginan Anda dengan jelas, Anda mengendalikan uang Anda, alih-alih membiarkan emosi atau kebiasaan Anda menentukan masa depan keuangan Anda.

Dengan secara sadar memilih apa yang paling penting, Anda akan menghindari pemborosan pengeluaran, mengurangi tekanan finansial, dan memberi ruang bagi tujuan Anda yang sebenarnya, entah itu membangun dana darurat, melunasi utang, atau menikmati kemewahan tanpa rasa bersalah sesekali.

Jujurlah. Bersikaplah dengan sungguh-sungguh. Dan ingat: mengatakan "tidak" pada suatu keinginan hari ini bisa berarti mengatakan "ya" untuk sesuatu yang lebih baik di masa depan.

Tinggalkan Komentar